Jumat, 04 Februari 2011

Gelombang radio
Frekuensi gelombang radio untuk pengiriman suara

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.

Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.

Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
[sunting] Penemuan gelombang radio

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
[sunting] Penggunaan radio
Sebuah radio merek Bush lama

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.

Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar].

Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.

Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat pemrograman radio.

teknik audio video

audio video adalah sebuah jurusan yang ada di smkn 1 sidoarjo yang relatif disukai banyak kalanganRuang Lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Teknik Audio Video adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Elektronika Maintenance & Repair (MR) pada jenjang SMK antara lain adalah:



1. Mengoperasikan Sistem Elektronika Audio



2. Merawat Sistem Elektronika Audio



3. Menginstalasikan Sistem Elektronika Audio



4. Menerapkan Sistem Elektronika Audio



5. Melakukan Trouble Shooting Sistem Elektronika Audio



6. Mereparasi Sistem Elektronika Audio




Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan sarana dan prasana sekolah khususnya adalah jurusan teknik audio video untuk penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional. Penelitian ini akan mendeskripsikan kesiapan sarana dan prasarana ruang pembelajaran umum dan ruang pembelajaran khusus. Subjek penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Klaten khususnya jurusan Teknik Audio Video. Objek penelitian adalah sarana dan prasarana fasilitas pembelajaran yang ada disekolah yaitu terbagi menjadi dua kelompok : (1) Ruang Pembelajaran Umum dan (2) Ruang Pembelajaran Khusus. Ruang Pembelajaran Umum meliputi : (a) Ruang Kelas Teori, (b) Ruang Perpustakaan, (c) Ruang Laboratorium Fisika, (d) Ruang Laboratorium Kimia, (e) Ruang Laboratorium Komputer, dan (f) Ruang Laboratorium Bahasa. Sedangkan Ruang Pembelajaran Khusus meliputi : (a) Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Audio video, (b) Area kerja bengkel Mekanik Teknik Elektro, (c) Sarana Pada Laboratorium Teknik Elektro, dan (d) Sarana Pada Ruang Praktik Teknik Audio Video. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data adalah Metode pengamatan langsung atau observasi, sedangkan metode analisa data menggunakan metode analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan sarana dan prasarana jurusan teknik audio video SMK Negeri 2 Klaten untuk ruang pembelajaran umum termasuk dalam kategori Kurang baik yaitu dengan skala persentase 54,79 %, hasil persentase rendah dikarenakan belum adanya Laboratorium Fisika dan Laboratorium Kimia (baru dalam proses pembangunan Laboratorium), sedangkan untuk ruang pembelajaran khusus termasuk dalam kategori Sangat baik yaitu dengan skala persentase 85,71 %.
Tipe Item: Thesis (S1)